Hari ini serangkaian kegiatan Science Competition Fair (SCF) yaitu kompetisi Guru IPa Idola dan LKTI dilaksanakan. Cerita tentang kegiatan ini sudah ku tulis di postingan sebelumnya. Di postingan ini aku akan menulis tentang Dosen Idola, bukan Guru Idola.
Dosen Idola, dosen yang aku kagumi selama menempuh pendidikan di prodi pendidikan IPA. Kebetulan, dosen idolaku semuanya menjadi juri Guru IPA Idola yaitu bu Asri Widowati dan bu Insih Wilujeng. Beliau-beliau ini juga yang membuatku semangat untuk berangkat melaksanakan kegiatan SCF hari ini.
Ku ceritakan dulu tentang bu Asri, yang sebelumnya juga pernah aku tulis percakapanku dengan beliau di postingan ini. Bu Asri, aku mengenal beliau pertama kali di mata kuliah yang beliau ampu, praktikum biologi dasar I. Kesan pertama melihat beliau saat itu: galak, menakutkan. Entah menapa dulu setiap kuliah beliau berlangsung, satu kelas menjadi kaku.
Namun, semakin lama mengenal bu Asri yang ku rasakan juga semakin berbeda. Rasa takut sudah berkurang. Apalagi setelah percakapan dengan beliau kemarin Kamis, rasanya seperti mengenal sisi lain dari beliau, care dan bersahabat. Selama ini yang membuatku kagum pada beliau adalah cara mengajarnya. Tanpa aku sadari, rasa takutku pada bu Asri membuatku terdorong untuk mengerjakan tugas-tugas dan menyelesaikannya dengan sebaik mungkin. Aku merasa, cara mengajar beliau berbeda dengan dosen lain, sangat menarik dan tidak membosankan. Jadwal kuliah, materi yang akan dipelajari dalam setiap pertemuan, semuanya beliau selesaikan tepat waktu. Di kuliah IPA 2 semester 4 ini, beliau sering kali memberikan motivasi dengan menceritakan tentang teman, adik, suami, dan keluarganya. Berharap suatu saat nanti aku bisa menjadi guru seperti beliau, memiliki kisah cinta yang indah, keluarga yang bahagia, karir dan prestasi yang luar biasa.
Dosen idola keduaku, bu Insih Wilujeng. Awal-awal semester, aku hanya mengenal nama beliau lewat diktat praktikum tanpa tahu mana beliau yang bernama bu Insih ini. Di semester 4 ini, beliau mengampu mata kuliah manajemen mutu terpadu (MMT) pendidikan IPA. Saat pertama kali melihat beliau aku langsung kagum. Subhanallah bu Insih baru saja lulus dan mendapat gelar doktor. Ramah, baik, care, tidak pernah marah, sabar, very very good lah. Cara mengajar beliau yang santai, cara penyampaian materi dan me’maham’kan mahasiswa ku rasa perlu diacungi 100 jempol. Di saat presentasi dan sesi tanya jawab, beliau selalu memberi kesempatan mahasiswa untuk menjawab semampunya. Beliau melatih agar mahasiswa mampu mandiri dan berani untuk berpendapat. Jika ada jawaban yang salah beliau akan membenarkannya. Subhanallah, benar-benar mengagumkan.
Meski hanya 1 mata kuliah yang beliau ampu, tetapi kehadiran beliau selalu aku nantikan setiap minggunya. Meskipun hari rabu kuliah full, dimulai dari jam 09.00-17.00 dan kuliah MMT jam 15.30-17.00, tapi aku selalu semangat di kuliah bu Insih. Menduduki deretan kursi paling depan, semangat dalam mengerjakan tugas yang beliau berikan, bertanya saat presentasi dan diskusi. Selam 1,5 jam itu aku akan terpana melihat cara mengajar beliau, setiap minggunya, tidak pernah bosan. Ya Allah, aku ingin seperti beliau, memiliki kepribadian yang baik, pintar, sopan, dan dikagumi mahasiswa-mahasiswanya.
Demikian, sekilas cerita tentang dosen idola ku. Lain kali bisa disambung lagi. Cekap semanten. Matur Nuwun buat yang sudah berkenan untuk membaca ;)
Matur nuwun juga buat bu Asri Widowati dan bu Insih Wilujeng yang telah memberikan inspirasi yang luar biasa. Aku, kelak akan menjadi seperti kalian
AMIN!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar