Kamis, 30 Desember 2010

Jatuh Cinta Monyet

Hari Rabu 29 Desember 2010 aku membuat status di FB 'Aku sudah lupa rasanya jatuh cinta'. Mungkin terlihat aneh ketika aku menulis status seperti itu, karena beberapa bulan ini aku sedang mengagumi seseorang di kampusku tercinta, UNY. So, gak mungkin banget kalo aku sudah lupa rasanya jatuh cinta. Status ku itu mungkin lebih tepat jika ditambah kata 'monyet' dibelakangnya menjadi 'Aku sudah lupa rasanya jatuh cinta monyet'. 

Berbicara tentang cinta monyet, aku jadi ingat ketika pertama kali aku jatuh cinta monyet. Saat itu aku masih duduk di sekolah dasar, kejadian memalukan sepanjang sejarah hidupku terjadi saat aku mengirimkan surat cinta pada teman sekelasku. Ihsan, nama teman yang menjadi korban surat cintaku saat itu. Isinya kurang lebih begini 'Hey Ihsan, kenapa akhir-akhir ini kamu sering mencurahkan rasa sayangmu itu ke Evi bukan ke aku. Aku cemburu tau, aku tu suka kamu. Love you -Nurul-'. Ku tulis surat itu dengan bahasa ala anak SD di kertas putih yang kusobek dari buku catatanku. Ketika jam istirahat tiba, aku menunggu moment yang tepat untuk memasukkan surat itu ke dalam tasnya. Ketika kelas sudah sepi, aku menghampiri tempat duduknya dan memasukkan surat yang sudah kulipat itu ke dalam tasnya.

Minggu, 26 Desember 2010

Penyakit 'telatan'ku (Nostalgia masa-masa SMP)

Pagi itu aku berlari tergopoh-gopoh menaiki tangga menuju lantai 3 fak. MIPA. Seperti biasanya, pagi itu aku melakukan ritual rutin sebelum masuk kelas, ke WC. Bukannya ingin buang hajat atau apa, sekedar ngaca membetulkan letak kerudung dan berbicara seorang diri sejenak, apakah sudah pas kostum yang ku pakai pagi itu. Setelah melaksanakan ritual aku  menuju kelas di 301, tidak berlari. Aku berjalan dengan santainya, begitu juga saat membuka pintu kelas. Ternyata bu Sukarni sudah berdiri di depan kelas menjelaskan tentang apa itu Inquiry. Aku duduk di bangku paling belakang, ya paling belakang karna di deretan itu hanya ada aku. Ini berarti aku mahasiswa yang datang paling akhir. Ku lihat jam di tangan, 07:22. "telat lagi, selalu saja telat" gumamku. Hampir setiap hari aku telat masuk kelas. Kebiasaan ini sudah melekat sejak SMP. Seperti pagi itu, aku berlari menaiki tangga kelas 3E. Hari itu ada les pagi, seperti hari biasanya aku pasti terlambat. Meskipun rumahku tergolong dekat dengan sekolah, entah mengapa aku selalu terlambat, mungkin ini salah satu penyakitku yang sudah tergolong akut, mustahil untuk disembuhkan. Sampai di kelas, les sudah dimulai, kursi-kursi sudah penuh terisi, hanya tersisa di deretan depan saja. Entah mengapa meskipun aku terlambat aku sering dapat kursi di deretan depan, yap mungkin ini hanya terjadi di Indonesia saja. Berbeda dengan seorang temanku yang rajin berangkat pagi meskipun rumahnya jauh, Hermawan. Nama yang cukup pendek, sependek badannya waktu itu namun jangan tanya lagi tinggi badannya sekarang, aku kalah jauh. Selain rajin berangkat pagi, Hermawan menjadi satu-satunya penghuni 3E yang rajin bertanya. Setiap pelajaran apapun, guru siapapun dia pasti bertanya. Mungkin jika ada hari anti bertanya, dia lah orang yang paling menderita karna tidak bisa mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang berjejal begitu banyak di otaknya. Terlepas dari itu, Hermawan orang yang supel, ramah, pinter dan baik.

Kamis, 23 Desember 2010

Lembar-lembar Instropeksi


Kalo sebelumnya teman-teman menyebutnya lembar evaluasi, disini saya menyebutnya lembar instropeksi. Karena lembar ini nantinya akan saya jadikan bahan acuan instropeksi untuk diri saya.
Tulisan ini saya buat bukan untuk maksud tertentu, jika terjadi kesamaan nama, tokoh, karakter atau tempat, yah memang begini adanya teman-teman hehehe….
Oke kalo begitu langsung saja teman-teman, Cekibrottt. Berikut ini adalah coment2 dari temen2, tanpa saya kurangi atau pun saya tambahi isi dan artinya:
-Ungkapkan apa yang ada di pikiranmu.
-kamu orangnya sangat menjaga perasaan orang lain.
-rajin dan selalu semangat mengerjakan tugas.

Senin, 11 Oktober 2010

Tentang sebuah kisah


Mereka tak kan pernah
tau tentang kita
tak pernah sedikitpun
pahami kisah kita
sudahlah jangan lagi
mencoba tuk bersedih
ada aku disini
mengerti perasaanmu

hari ini ku harus katakan, aku mencintaimu bukan karna siapapun
atau bukan karna mereka
cinta itu butuh pengorbanan hati
dan cnta tak butuh waktu yang sesaat
jika kita bertahan cinta itu milik kita

jika cinta dasar dari semua ini
hadapilah segalanya
dengan lapang dada
meski nanti pahit disana


Selasa, 28 September 2010

Sekolah Perjuangan" di China

Sekedar sharing tentang dunia pendidikan, semoga dapat menjadi inspirasi bagi pelajar2 n calon guru.

Seperti kita tahu, Cina merupakan salah satu negara yang saat ini pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur paling cepat di dunia.

Negara yang menjadi momok dalam bidang perekonomian karena dianggap mengancam perekonomian bukan hanya negara negara berkembang namun juga negara negara maju semua kuatir dengan barang-barang produksi Cina.

Cina juga merupakan negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia.

Apakah yang membuat mereka maju? Di bawah ada beberapa foto dari sebuah milis tentang bagaimana gigih dan uletnya masyarakat kelas bawah di Cina untuk belajar.

Selasa, 21 September 2010

Belajar kehidupan dari mbah mangun

Pagi ini sungguh sangat menyebalkan, udah telat kuliah, eh nyampe sini gag ada kuliah lagi. Kayak sekarang ini, harusnya kuliah statistika malah kosong, alhasil malah pada FB-an deh satu kelas.

Iseng2 aku buka kaskus, nemu trit yang bikin nangis, bener2 nangis nih. Oke q copas aja lah tritnya

Adalah seorang "Mbah Mangun", si penjual kentongan di pojokan jalan stadion Kridango Salatiga.

Hari Senin ane lewat, terlihat kentongan yang masih berwarna hijau segar (mungkin barusan dibuat ama dia).
Selasa..
Rabu..
Kamis..
Jumat-nya gw lewat, masih ada kentongan yang sudah berwarna coklat berlumut kehijau2an karena terpapar panas dan hujan..
(Ane pikir: Gila, udh hampir seminggu kaga ada yg laku...)

Minggu, 19 September 2010

Syawalan Rosanji

Berhubung malem ini gag ada kerjaan aku blogging aja deh, sekedar nulis2 kegiatan hari rabu kemarin waktu syawalan rosanji.

Dimulai dari keberangkatan dengan janjian kumpul di depan sma jam 9 pagi. Kata pak ketua (mantan ketua dink) Yoga yang konfirm mau ikut banyak, sekitar 27 orang, tapi nyatanya yang dateng cuma 13, yang lain pada ngebatalin gag jadi ikut.

ada yang narsis, ada yang demam kamera (emg ada istilah 'demam kamera?')

Sekitar jam 10 langsung cabut deh. Tag disangka, tag dinyana, tujuan pertamanya adalah warung makan (lupa namanya). Lokasinya di deket bukit cinta (Sleman punya), depan makam persis, yang punya juga mantan kakak kelas di sma dulu (lupa juga namanya hhe). Parahnya, aku gag tau kalo acara pertama adalah makan2, aarrrggghh tau gitu aku gag usah sarapan tadi !!!! 

muka2 kelaparan

Setelah makan gag langsung cabut, malah pada ngobrol2 lama banged. Eh tiba2 pak Ketua malah ngasih sambutan, wehweh, jadi acara resmi nih. Sebelum pulang sempet foto2 juga bareng2, hadoh dasar makhluk2 narsis.

yang ini muka2 kekenyangan

Eh, ada yang foto sama mas2 yang punya warung makan juga lo. Katanya biar rame, tapi malah jadi ancur fotonya hehehe.

ada ian kasela di belakang

Lanjut, setelah itu kita langsung ke rumah bu wiwi yang rumahnya paling deket sama tempat makan.
kayak keluarga besar deh

Lanjut, ke rumah bu Maryati. Rumahnya adem banged, lumayan buat kita2 yang abis kepanasan di jalan. Di sana, malah pada ngobrolin tentang sekolah yang makin maju aje, yang sekarang jadi RSBI (rintisan sekolah berstandar internasional). 

motornya ikut narsis nih

Tujuan selanjutnya adalah rumah pak Agus yang dulunya guru fisika waktu di kelas 3. Selain lucu, pak Agus juga enak ngajarnya, ini yang bikin aku suka lagi sama fisika (dulunya benci banged). Eh, disana kita2 pada diabsen, ditanya rumahnnya mana, aduh malah sensus pak nih acaranya. 


Dari rumah pak Agus kita menuju ke rumah bu Nunung, sang wali kelas tercinta. Dulu kalo ngajar bu Nunung enak banged, ulangan aja bisa ditawar harinya, jadi mundur2 deh hehhe. Disana, kita ngabisin makanan, udah kelaparan kali plus makanannya enak2. "Mumpung gratis, nek tuku dewe larang (kalo beli sendiri mahal)" gitu kata Dhayu yang berkali2 ngambil kacang mete. Hahahaha

Berhubung pas disana ujan, jadinya kita agak lama, akibatnya makin banyak deh makanan yang abis hehehe, maafkan kami bu ;)
muka2 perampok makanan :P
Pulang dari rumah bu Nunung kita mampir buat sholat, trus lanjut ke tujuan selanjutnya  ke rumah pak Parno. Beliau ini dulu wakasek, tapi sekarang udah pindah ke Dinas Pendidikan.

foto keluarga di jembatan

Dari sini kita mulai pisah. Beberapa orang termasuk aku, pamit buat silaturahmi ke rumah mbak Imel sekalian jenguk Kafaa hhe. Sebagian lanjut silaturahmi ke Rumah Pak Rahadi. Ini foto yang silaturahmi ke rumah pak Rahadi, yang ke tempat mbak Imel belum di upload sama yang empunya kamera tuh, buruan sit !!!!!

makanannya ikut nampang tuh

Nih uda dapet foto pas narsis2 di jalan, sesaat sebelum keberangkatan ke rumah mbak Imel.
bakat jadi tukang parkir yak

kurang dhayu  nih

jeng jeng !!! seketika jalanan jadi sepi


Meskipun cuma sehari & sedikit yang ikut, tapi cukup mengobati kerinduan masa sma dulu, masa dimana kita berjuang bersama mengukir cita2. Masa dimana masih pada culun2, si Fitri yang suka bawa buku banyak banged sampe bawa tas dobel2, Nurma dengan gaya khas memakai tas ranselnya yang selalu berangkat terlambat (padahal umahmu cedak nur), Dhayu yang wajib absen di kantin bidadari saat istirahat pertama (sama aku tentunya hehehe), Siti yang suka bawa minyak caplang & obat2an ke kelas (ambune sit, ra nahan), Dewi yang suka bawa tas gede padahal orangnya kecil, Memey temen semeja yang dengan sukses telah membuatku gila. Intine "AKU KANGEN MASA PUTIH ABU-ABU  !!!"