Sabtu, 25 Juni 2011

Selamat Ulang Tahun Adikku


Sehari sebelum hari ulang tahunnya, adikku, mengajukan pertanyaan "besok aku ultah mau kasih kado apa?" Aku yang saat itu sedang ribet dengan materi-materi ujian yang belum selesai ku pelajari hanya menjawab "Gak kasih kado, gak punya uang. Udah sana sana, aku mau belajar." Adikku pergi dengan perasaan kecewa, tapi saat itu aku tidak begitu menghiraukannya, aku masih sibuk dengan materi-materi ujian PPD.

Malamnya, ia kembali bertanya "besok mau kasih kado apa?" Lagi-lagi aku jawab "Gak kasih, gak punya uang." "Yah padahal tahun lalu, begitu aku bangun tidur ada 3 bungkus kado di lemari buku." "Ya, tahun ini gak ada, gak ada uang. Udah sana, aku mau belajar." "Beliin kue tart aja, biar bisa aku makan sama temen-temen" pintanya memelas. "Uhh, minta sama bapak aja, aku gak punya uang." "Uuuhhh" Ia kemudian pergi meninggalkanku.

Senin, 20 Juni 2011

Bu Mus, Guru Teladan yang Menginspirasi



Siapa yang tidak mengenal bu Mus panggilan akrab bu Muslimah, sosok guru  muda yang bersahaja dalam cerita Laskar Pelangi. Wanita yang bernama lengkap N. A. Muslimah Hafsari Hamid ini mengabdikan diri pada sekolah dasar Muhammmadiyah Gantong Bangka Belitung sejak usia belia.
Kondisi pendidikan yang memprihatinkan di daerahnya mengetuk hatinya untuk turut mengajar di sekolah tersebut bersama ayahnya sendiri, Abdul Kadir Hamid yang dalam Laskar Pelangi diceritakan sebagai Pak Harfan.

Kamis, 09 Juni 2011

Sekardus mie, hadiah untuk sang juara


Tergelitik ketika membaca status adik seorang teman di fb yang menginginkan pasang behel sebagai hadiah telah lulus ujian nasional SMP tahun ini. Dia begitu ngotot untuk segera memasang behel, sementara kakaknya ngotot untuk membeli hp. Yah, ababil jaman sekarang, ada trend sedikit aja langsung ikut-ikutan. Karena sekarang ini lagi ngetrend-trendnya behel, makanya banyak yang ngebet banget pasang behel.

Berbeda denganku ketika sekolah dulu. Ketika itu adalah aku masih duduk di kelas 3 SD. Jauh-jauh hari ketika ujian akhir sekolah, aku mengajukan tawaran hadiah jika aku keluar sebagai juara kelas. Jika juara 1 aku minta dibelikan sekardus indomie goreng, 40 bungkus, makanan kesukaanku saat itu. Saat itu aku yakin akan keluar sebagai juara 1, sehinga untuk juara 2 dan 3 aku tidak terlalu memikirkan berapa bungkus indomie yang akan ku minta.

Hingga tibalah saat pengambilan raport, aku keluar sebagai juara 3. Tidak terbayangkan sebelumnya akan keluar sebagai juara 3. Sesampai di rumah pun aku tetap menagih sekardus mie yang pernah aku minta. Namun, karena aku bukan juara 1, maka ibu tidak memberiku sekardus mie, tapi 18 bungkus.

Jika mengingat ini lucu sekali. Hadiah yang biasanya diminta seorang anak adalah tas baru, sepatu baru, namun aku meminta sekardus mie.

Indomie goreng ditambah daun ketela yang masih muda, dan bawang putih, khas buatan bapakku, sungguh nikmat sekali. ehmmm yummmi.....



Selasa, 07 Juni 2011

Masa-masa indah bersamamu, Ibu....


Ibu, ingatkah engkau ketika kau menjemputku di sekolah dulu. Berjalan kaki sambil menuntun sepeda kecilku. Dan aku akan menaikinya dari sekolah menuju rumah, meninggalkanmu di belakang, berjalan kaki seorang diri di bawah terik matahari sambil membawakan tas milikku.

Ingatkah saat kau menangis ketika aku belum juga sampai di rumah. Mencari ku kemana saja dan memelukku ketika berhasil menemukanku. Maaf ibu telah membuatmu menangis, maafkan aku yang kala itu tidak meminta ijin akan main di rumah teman. sehingga membuatmu panik

Ingatkah engkau ketika menyambutku pulang dari sekolah dengan sebuah senyuman, kemudian menyiapkan makan siang untukku. Menungguiku makan dan akan bertanya ”besok minta dimasakin apa?”

Jumat, 03 Juni 2011

"TeTaJur" ala anak-anak Jurnalistik

Cerita tentang anak-anak jurnalistik yang biasa menyebut dirinya laksar biru. Kali ini cerita saat acara HIMA On The Wekeend. Acaranya masak-masak dengan bahan utama T2 alias tahu dan terong.

Cerita dimulai saat aku bangun kesiangan pagi itu gara-gara begadang sampe pagi buat nulis. Ditambah lagi badan yang kurang fit karena selama seminggu begadang terus-menerus lembur tugas. Bangun tidur sempet dilema mau berangkat apa gak. Pengen gak berangkat karena badan sakit semua, tapi di sisi lain gak enak kalo gak berangkat, HIMA OTW sebelumnya aku gak ikut, apalagi ada MPO yang datang dan juga ada rapat pleno setelah HIMA OTW.

Aku berangkat jam 8an dari rumah, aku lupa kapan tepatnya HIMA OTW dimulai, asal berangkat aja sambil mikir ”toh biasanya kalo bikin acara molor, pasti kali ini molor juga”

Di jalan sempet ngerasa gak enak badan, rasa-rasanya mau tumbang, badan kayak gak berisi. Takutnya pingsan di jalan karena belum sarapan juga, bahkan mimun aja belum.

Sebelum ke hima mampir dulu ke kopma buat beli aqua. Aku dapat jatah buat bawa minuman, karena galon di rumah pas habis makanya aku beli aqua di kopma.
Sesampai di taman ormawa ternyata udah banyak yang datang, uda pada masak dan goreng-goreng. Dan inilah para laskar biru yang sudah mulai memasak.

rajinnya ibu-ibu pkk ini