Awalnya aku merasa jenuh menjalani kegiatan
KKN-PPL. Harus berangkat jam 6 pagi setiap hari, ngebut-ngebut di jalan biar
sampai sekolah sebelum bel berbunyi, pulang magrib sampai rumah, berkutat dengan
tugas tugas KKN-PPL, tidur larut malam, berangkat pagi lagi. Rutinitas yang
menjemukan, saat itu. Tapi kini, setelah selesai KKN-PPL rasanya rindu, rindu
pada dinginnya pagi saat berangkat menuju sekolah, rindu bertemu anak-anak yang
mengendarai sepeda berjejer di sepanjang jalan saat berangkat sekolah dengan
panorama sawah di kanan kirinya dan Gunung Merapi di sebelah utara, rindu
bertemu teman-teman satu tim, rindu dipanggil bu guru, rindu dicium tangan oleh
murid-muridku, rindu mengajar di kelas.
Yah, mengajar anak-anak rupanya bisa menjadi
obat galau paling mujarab. Melihat kelucuan dan kepolosan mereka bisa
mengenyahkan segala gundah gulana.
Ketika mereka mulai bosan dan malas saat di
kelas, aku biasanya memperlihatkan video-video motivasi di tengah atau akhir pelajaran.
Pernah suatu kali aku memperlihatkan video dokumenter tentang perjuangan
sepasang suami istri yang berjuang demi menghidupi keluarga dan menyekolahkan
kedua anaknya. Hidup sederhana nan bersahaja di sebuah rumah yang dindingnya terbuat
dari bambu yang sudah bolong-bolong, sang ibu bekerja sebagai pedagang makanan
kecil di pasar, sang ayah bekerja sebagai petani.
Di video itu, diperlihatkan saat sang ibu
pulang bekerja mengendong dagangannya berjalan melewati pematang sawah, dan juga
pada saat sang ayah menggarap sawah di siang hari yang terik. Sebagian besar
orang tua mereka (murid-muridku) juga berprofesi sebagai petani, maka dari itu
aku merasa video ini tepat aku perlihatkan kepada mereka. Di akhir video, aku
menasihati kepada mereka, betapa perjuangan orang tua demi anaknya itu
sangatlah besar. Bayangkan saja bapak di video tadi adalah orang tua kalian
yang saat ini sedang bekerja di bawah teriknya matahari, mereka melakukan itu
untuk siapa? Untuk kalian, untuk membiayai sekolah kalian, mereka ingin kalian
menjadi anak yang pandai, yang bisa membuat mereka bangga suatu saat kelak,
mereka ingin kalian menjadi anak yang berguna bagi nusa, bangsa, dan agama.
Maka, ingatlah, ketika kalian sekarang duduk di sini, di kelas ini, kalian masih
seenaknya belajar, tak mau mencatat, tak mau mendengarkan, tidakkah kalian
ingat orang tua yang telah berjuang untuk kalian? Tidakkah kalian ingat mereka?
Inikah balasan kalian untuk mereka? Jadi ketika kalian merasa malas atau apa,
ingatlah perjuangan orang tua kalian.
Mereka semua terdiam. Entah karena
benar-benar tersentuh atau malah bingung dengan apa yang ku katakan. Aku juga
pernah memperlihatkan sepenggal film Hafalan Sholat Delisa agar mereka bisa
belajar tentang keikhlasan. Atau juga film Laskar Pelangi, agar mereka
termotivasi dan berani untuk bermimpi. Di akhir film Laskar Pelangi, aku
mengatakan jika kisah ini adalah nyata, kuperlihatkan foto asli tokoh Laskar
Pelangi dan juga Andrea Hirata (Ikal) yang berhasil menjadi penulis buku Best
Seller dan kuliah di luar negeri berkat ketekunanya dalam belajar. Aku juga
memperlihatkan foto-foto ku saat meraih beberapa kejuaraan, hingga saat aku
masuk TV bersama si Unyil. Tujuannya hanya satu, aku ingin memotivasi mereka
untuk memiliki mimpi yang besar. Ku katakan pada mereka, tak ada yang mustahil
ketika kita mau bermimpi, jangan pernah menyerah, selalu berdoa, dan terus
berusaha. Aku pun kemudian meminta mereka untuk menuliskan mimpi-mimpi mereka
di secarik kertas dan inilah mimpi-mimpi mereka, mimpi besar yang akan mereka
perjuangkan bersama.
Kelas VII A
Ahmad
Imam Ustadzi
Aku ingin menjadi polisi karena polisi
adalah pekerjaan yang sangat mulia
Akip
Ifan Daru
Aku ingin menjadi polisi
Aprian
Kurniawan
Aku ingin menjadi seorang tentara karena
aku ingin membela negara dan malindungi negara saat peperangan di udara, darat,
dan laut demi Indonesia tercinta
Ardhya
Rocky Dirgantara Jingga
Aku ingin menjadi tentara (TNI) karena aku
ingin melindungi negara ini dari udara, darat, ataupun laut dan aku juga ingin
mengabdikan jiwa dan ragaku untuk Indonesia tercinta ini
Bagas Wicaksana
Aku ingin menjadi TNI karena TNI berjasa
melindungi negara dan membantu korban bencana
Bayu
Nugroho
Aku ingin menjadi tentara karena ingin
membela negara
Dhony
Abimanyu
Aku ingin menjadi pemain sepak bola karena
aku suka sepak bola dan agar bisa mengharumkan nama Indonesia
Diana
Setyaningsih
Aku ingin menjadi seorang chef/juru masak
karena aku ingin menciptakan makanan yang enak dan bergizi. Aku juga ingin
menjadi chef yang terkenal di dunia
Erika
Vernandi Oktavia
Aku ingin menjadi arsitek karena arsitek
itu pekerjaan yang dapat membangun negeri kita
Erlanda
Yuswantara
Aku ingin menjadi polisi karena polisi
adalah pekerjaan yang mulia
Ervina
Raharyanti
Aku ingin menjadi guru karena guru adalah
pekerjaan yang mulia dan jika aku menjadi guru, aku sangat senang karena bisa
mengajar murid-murid agar menjadi anak yang pintar. Aku akan berusaha terus
menerus untuk mengejar cita-citaku sampai aku mendapatkannya. Ya Tuhan, kabulkanlah
cita-cita ku ini. Amin.
Eva
Prasetyo
Aku ingin menjadi ahli elektronik karena
aku mengagumi listrik dan ingin memiliki banyak pengetahuan tentang
listrik/elektronik.
Fajar
Setiawan
Aku ingin menjadi polisi karena polisi
adalah pekerjaan yang mulia
Febriana
Sulistyawati
Aku ingin menjadi guru karena guru adalah
pekerjaan yang mulia. Guru berjasa tanpa pamrih dan guru juga memberi ilmu yang
bermanfaat kepada muridnya
Firman
Surya Putra
Aku ingin menjadi seorang guru karena ia
berjasa memberikan ilmu yang bermanfaat dan berguna untuk generasi muda penerus
bangsa
Fitria
Ramadhani
Aku ingin menjadi seorang guru karena guru
itu pekerjaan yang mulia. Aku ingin bisa mendidik anak-anak Indonesia karena
aku ingin bangsa Indonesia lebih maju
Isti
Rohmah
Aku ingin menjadi dokter karena bisa
membantu orang-orang yang sedang sakit supaya bisa cepat sembuh
Jian
Agista Sari
Aku ingin menjadi guru karena guru adalah
pekerjaan yang mulia dan berjasa. Guru bisa mengajar anak-anak menjadi lebih
pintar. Tanpa guru anak-anak tidak bisa baca, tulis, dan mengerti banyak hal.
Aku pasti bisa meraih cita-citaku
Laila
Nur'aini
Aku ingin menjadi polwan karena polwan itu
berjasa bagi semua orang
Livia
Dewi Kurniawati
Aku ingin menjadi designer agar dunia
fashion lebih maju dan berkembang. Kalau tidak ada designer, tidak akan ada
baju model-model.
M.
Farkhan Pratama Putra
Aku ingin menjadi pemain sepak bola karena
aku ingin membuat bangga bangsa Indonesia/mengharumkan nama Indonesia
Nabila
Ufairah Irmawati
Aku ingin menjadi pekerja kantoran atau
PNS karena aku ingin membahagiakan kedua orang tua dan ingin menaikkan haji
kedua orang tua. Aku ingin meraih cita-cita yang aku inginkan selama ini
Nafiasya
Aulia Firda
Aku ingin menjadi dokter agar bisa
menyembuhkan orang sakit
Novia
Indarti
Aku ingin menjadi guru karena guru adalah
pekerjaan yang mulia. Tanpa guru kita tidak bisa pandai. Guru mengajar murid-muridnya dengan semangat,
karena itu guru dijuluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa
Raras
Wuryaning Kumala
Aku ingin menjadi dokter karena membantu
orang sakit, orang melahirkan, dan orang yang terkena bencana
Rifka
Agnes
Aku ingin menjadi guru karena guru
merupakan profesi yang mulia karena selalu sabar membimbing murid-muridnya
Rizky
Imam Marzuki Marma
Aku ingin menjadi TNI karena aku ingin
membela negara dan melindungi negara saat berperang di udara, darat, laut demi
Indonesia
Tommy
Ervin Saputra
Aku ingin menjadi perakit senjata militer
karena aku ingin merubah bangsa Indonesia menjadi negara yang teknologi perang/militernya
di akui negara lain
Wikan
Prasdika Winanda
Aku ingin menjadi tentara karena tentara
berjasa untuk negara, menjaga negara
Wikan
Setia Jefri
Aku ingin menjadi polisi karena aku ingin
menertibkan masyarakat
Yuliana
Mega Sari
Aku ingin menjadi dokter karena dokter
bisa menyembuhkan orang yang sakit dan dokter itu orangnya penyabar tidak
pernah marah-marah kepada semua pasiennya
Zulfa
Nur Baiti
Aku ingin menjadi seorang guru karena guru
salah satu pekerjaan yang mulia dan berjasa. Selain itu guru juga membimbing
para siswanya untuk BISA!
kelas VII A |
Kelas VII B
Ardifa Widya Pratama
Aku ingin menjadi pemain sepak bola
·
Awis
Andini
·
Beni Tri Prasetyo
Aku ingin
menjadi profesor
·
Dea Arum Febriyanti
Aku
ingin menjadi anak pintar agar bisa membantu orang tua. Aku ingin
menjadi guru.
·
Delta Ayu Purnama Sari
Aku
ingin menjadi wirausaha
·
Dian Octavia
Puspitaningsih
Aku
ingin menjadi guru
Dinah Nur Fatimah
Aku
ingin menjadi Guru
·
Ekijan Susilo Pambudi
Aku
ingin menjadi astronot
·
Endah Nur Anggraini
Aku
ingin menjadi chef
·
Erlin Dita Kurniawati
Aku
ingin menjadi pengusaha
·
Fajar Bima Isnawan
Aku
ingin menjadi tentara AD
·
Fara Nur Rahmawati
Aku
ingin menjadi dokter
·
Hajid Nur Tyas Wiwoho
Aku
ingin menjadi pemain sepak bola
·
Hudamiftahul Rohman
Aku
ingin menjadi pengusaha pertambangan
·
Kiki Dwi Widyasari
Aku
ingin menjadi polwan
·
Lathiifah Nuurul Hasnaa
Aku
ingin menjadi pengarang
·
Melenia Sinta Dewi
Aku
ingin menjadi guru lalu aku ingin menaikkan haji kedua orang tuaku
·
Merlina Rahmadhani
Aku
ingin menjadi guru
·
Muhammad Zuhad Ma'mun
Aku
ingin menjadi arsitek
·
Nova Nur Giyantoro
Aku
ingin menjadi TNI-AU
·
Oktavia Eka Puspitasari
Aku
ingin menjadi dokter
·
Rahmat Sulistio
Aku
ingin menjadi polisi
·
Ratna Dewi Listyani
Aku
ingin menjadi dokter, karena dokter itu
pekerjaan yang mulia (suka
membantu orang)
·
Refky Gilang Ramadhan
Aku
ingin menjadi pemborong bangunan
·
Ridwan Prasetyo
Aku
ingin menjadi polisi
·
Riri Resa Arista
Aku
ingin menjadi dokter
·
Rizal Rifaldi
Aku
ingin menjadi pemain sepak bola
·
Rizky Nugraha Pratama
Aku
ingin menjadi pemain sepak bola
·
Rizky Yunantoro Mandiri
Aku ingin menjadi
seseorang, yang penting aku senang dan sukses
·
Umi Mahmudah
Aku ingin menjadi guru
·
Wahyudinata
Aku ingin menjadi pilot
·
Yoga Muhammad Saputra
Aku ingin menjadi polisi
kelas VII B |
Senang rasanya melihat
mereka berani menuliskan mimpi-mimpinya. Agar mereka selalu ingat pada
mimpi-mimpi itu, aku berinisiatif membuat pohon impian dari sebuah ranting
pohon yang kering dan menggantungkan kertas impian mereka di ranting-ranting
tersebut. Namun, berhubung waktu yang tidak memungkinkan, karena keburu ditarik
dari sekolah, maka kertas mimpi-mimpi itu akan aku tempelkan pada sebuah kertas
besar kemudian di pigura dan ditaruh di dinding belakang kelas, kusebut itu
papan impian. Harapannya setiap mereka melihat itu, mereka akan selalu ingat
mimpi-mimpi itu dan terus termotivasi untuk menggapainya. Papan impian itu akan
menyertai mereka berjuang untuk mewujudkan mimpi-mimpi indahnya. (Ditunggu ya papan impiannya, belum ibu bawa ke sekolah).
Untuk kalian semua:
Kalian adalah murid
terhebat yang pernah ibu miliki. Terimakasih untuk kebersamaannya selama 2,5
bulan, terimakasih untuk kenangan manisnya, untuk ngeyelnya, untuk nakalnya,
terimakasih telah menjadi pelipur ketika ibu galau :D
Jangan pernah lelah
bermimpi, teruslah berjuang meraih mimpi-mimpi kalian.
Jangan pernah menyerah,
selalu berdoa, dan teruslah berusaha.
Mimpi-mimpi itu menunggu
untuk kalian wujudkan.
Agar lebih memotivasi
mereka untuk bermimpi, aku membuatkan stiker ini pada saat perpisahan KKN-PPL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar