Jumat, 25 Maret 2011

Raditya Dika dan kekonyolannya

Raditya Dika, seorang penulis yang akhir-akhir ini sedang aku gilai. Sebenarnya tulisannya gak bagus-bagus banget, tapi gaya penceritaan, bahasa yang dipake membuat ceritanya jadi lebih hidup. Nah itu yang sedang aku pelajari sekarang, gimana caranya nulis sesuatu yang biasa aja jadi luar biasa.

 Cerita konyol, lucu, dan jayus memaksaku meng'khatam'kan seluruh buku Raditya Dika mulai dari kambing jantan sampai marmut merah jambu. Gak hanya itu, aku setia mengikuti perkembangan cerita konyol keseharian Radith dari twitter dan blognya. Dari sana aku sedikit-sedikit belajar tentang cara menulis, salah satunya cara menulis dengan showing dan telling. 


Ada sedikit cerita saat aku ingin mengikuti launching buku marmut merah jambunya Radith. Acaranya kalo gak salah tanggal 25 di gramedia Amplaz. Aku sudah mempersiapkan diri untuk kedatanganku hari itu. Entah karena kecerobohan atau kelalaian dalam menghapal tanggal atau malah kedua-duanya, aku telah melewatkan kesempatan besar bertemu Radith. Kukira tanggal 25 adalah hari Rabu, ternyata hari Selasa, dan itu kusadari pada selasa malam. Hah, ini mungkin efek kebanyakan baca bukunya Radith, jadi agak keblinger nih otak. hee...


posenya jiplak nih si Radith
Barusan serching di google gambar fotonya Radith buat ditaruh di sini, eh malah nemu foto yang posenya mirip sama fotoku di atas. Bukannya jiplak lo, aku taunya juga barusan kalo radith punya foto pose kaya gini. Di simpulin aja kita sehati, foto aja bisa mirip posenya, kata orang kalo mirip itu jodoh, berarti jodoh donk hahahaha... (mulai gila).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar