Senin, 18 April 2011

Acara-acara sampah di TV yang tidak mendidik

"Apa kamu? Berani sama bos? Ambil gak?"
"Gak. Cuih sory ya"
"Aku itu bos kamu, ambil gak?"
"Trus kalo kamu bos trus seenaknya gitu nyuruh ini, nyuruh itu bla bla bla bla....."
(Jeng..jeng... jreennng.... )>>>>ditambah backsound yang di lebay-lebaykan


Acara tv saat ini tidak lain hanyalah sampah, ya isinya hanya sampah. Sampah yang dijual dengan cara membodoh-bodohi masyarakat demi rating tinggi, demi uang coy. Jujur, aku sekarang ini jarang banget liat tv, selain gak ada acara yang bermutu, aku rasa cuma buang-buang waktu aja liat tv sekarang ini.


Mari kita cek satu persatu, mulai dari REALITY SHOW. Awalnya kemunculan program reality show emang bagus, ceritanya masuk akal dan bisa buat bahan pembelajaran. Tapi kalo sekarang ini dibilang bagus, masuk akal, dan bisa buat pembelajaran, SALAH BESAR. Kenapa? Masih tanya juga, liat aja sekarang ini reality show mana yang ceritanya masuk akal? Katanya sih nyariin orang tapi harus dihubung-hubungin dengan hal-hal mistik. Ceritanya sih orangnya bejat, tapi dalam waktu beberapa hari bisa insaf karena bantuan tim relity show tersebut. Kalo emang bener sih Alhamdulillah, penghuni bangsa ini makin banyak yang kembali ke jalan yang benar. Tapi, coba di logika, setiap acara itu pasti berhasil dan kayaknya gampang banget nyadarin mereka bahkan yang sudah tergolong 'parah'. Yah, kalo gitu mah, buat benerin orang-orang, preman-preman, perampok-perampok bahkan para koruptor yang notabene adalah perambok uang negara serahin aja ama tim ini, siapa tau dalam waktu beberapa hari bisa sadar dan ngembaliin uang negara yang bermilyar-milyar itu. 

Sabtu, 16 April 2011

"Jangan pernah takut untuk mencoba" sebuah pelajaran dari seorang wanita bernama Yam

Pagi itu selesai mencuci, ku jemur satu persatu pakaianku, ku tata rapi berbaris di atas tali tambang berwarna hijau. "eheeeheee" kudengar suara wanita dari arah utara, kutengok ia. Ternyata ia adalah Yam, wanita yang (maaf) sedikit terganggu mentalnya. Ia menunjuk-nunjuk ke arahku sambil tersenyum. Aku balas senyumannya, namun ia terus menunjuk-nunjuk ke arahku. Aku terheran, ia terus menunjuk-nunjuk ke arahku kemudian kutengok ke belakang, ternyata ia menunjuk tumpukan botol bekas di belakang ku. "kamu mau botol ini? Sini aku kasih, ambil semua aja." Ia masih berdiri di tempat semula, masih menunjuk-nunjuk sambil menyeringai lebar. Ku tinggalkan ember berisi cucian, ku ambil plastik-plastik kresek besar berisi botol-botol plastik itu. "Ini bawa aja, itu masih ada banyak, dibawa sebagian dulu, nanti ke sini lagi ya."kataku.  "hehehe....." ia tersenyum senang menyambut plastik-plastik kresek itu. "Nanti ke sini lagi, ini masih banyak"kataku. Lagi-lagi ia hanya tersenyum ke arahku.

Senin, 11 April 2011

Abdul Muhammad Rosid: Tanpa diktat, bisa raih IP 3,98



Tidak punya cukup uang untuk membeli buku diktat kuliah, Abdul Muhammad Rosid, 23, harus rajin meminjam buku temannya atau ke perpustakaan. Jangankan membeli buku, agar bisa kuliah saja, ia harus disumbang guru di sekolahnya.

Uang sumbangan para guru itu kemudian dibayarkan sebagai uang pangkal masuk Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY). Sumbangan guru yang dikumpulkan pada 2007 itu pulalah yang selalu mendorongnya giat belajar.

Rosid bercerita, ia sempat mengalami dilema, melanjutkan pendidikan atau menetap di desanya dan membantu orang tuanya yang bekerja sebagai buruh tani, selepas lulus SMA  Negeri 1 Ngluwar. Terlebih penghasilan orang tuanya saat itu tidak lebih dari Rp400.000 sebulan, jumlah yang jauh dari cukup untuk membuat seorang anak menempuh pendidikan.

Namun, salah satu guru di sekolahnya 'eman' bila anak didiknya tidak meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Alasannya, Rosid terbilang berotak encer dengan prestasi juara I di sekolah dan memperoleh nilai 10 dalam Ujian Akhir Nasional untuk mata pelajaran matematika.

“Sangat jarang orang di desa saya yang meneruskan pendidikan SMA terlebih kuliah karena memang sebagian besar mengalami kesulitan ekonomi,” ujar Rosid, sapaan akrabnya kepada Harian Jogja, Kamis (31/3).

Ia menceritakan kisah empat tahun lalu, pengalamannya cukup berliku untuk menyandang status mahasiswa. Bahkan, tidak pernah terbersit dalam benaknya sewaktu di bangku SMA untuk meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi.
Guru Bimbingan Konselinglah yang mendorong Rosid mengikuti Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan mendapatkan beasiswa masuk universitas. Kendala lain muncul setelah diterima, sebab beasiswa tidak sepenuhnya dapat menutupi uang masuk kuliah.

Minggu, 10 April 2011

tukang becak meninggal karena kelaparan*


BANYUMAS- Sudarman (60), warga Kelurahan Purwokerto Wetan, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa di atas becak kesayangannya.

Pria ini diduga tewas akibat kelaparan. Pasalnya, Sudarman dikenal warga setempat sebagai seorang yang sangat kekurangan dan tidak punya tempat tinggal. Bahkan, untuk hidup sehari-hari dia bertempat tinggal di becak kesayangannya ini.

Jumat, 08 April 2011

The Miracle Worker, Film yang berkisah tentang kehidupan seorang Helen Keller


 Sambil nungguin bufer youtube yang super lama, aku mau nulis sedikit tentang film yang sedang aku lihat, The Miracle Worker. Film ini berkisah tentang kehidupan seorang Hellen Keller, gadis cilik yang terkena penyakit misterius di usianya ke 7 bulan sehingga menjadikannya buta dan tuli. Pada usia 7 tahun, ia menjadi anak yang susah diatur, terkesan liar, karna di film ini digambarkan betapa Helen bertindak sesuka hatinya jika ia marah, membanting apapun, dan menyakiti siapapun yang ada di dekatnya. Untuk menenangkannya ibunya selalu memberinya permen, dengan begitu ia akan diam dan berhenti membuat kacau. Namun, cara ini salah menurut sang guru Sullivan, karna menurutnya seorang anak yang berbuat tidak baik seperti menusuk dengan pena, membanting guci dan lain-lain seharusnya dihukum bukannya diberi hadiah berupa permen. 

Kamis, 07 April 2011

Today is asoyy

Hari ini, mungkin awalnya aku merasa hari ini amat sangat melelahkan sekali. Mulai dari pagi hari, rencana belajar buat UTS ipa 2 yang kacau balau gara-gara ketiduran, trus berangkat kuliah kepagian yang ada malah kelaparan di sana, buletin ancur lebur aarrrggghh seandainya boleh meminta, aku ingin kamis minggu ini tidak ada saja.. (Loh????) 

Cerita dimulai dari pagi hari. Niatnya pengen belajar jam 3 pagi, alhamdlillah uda bangun berkat di bngunin mas akhmad, trus sholat dan belajar. Pengennya belajar nyantai sambil tiduran, eh yang ada malah ketiduran, bangun-bangun udah jam 6 pagi. Huaahh sial bener, banyak materi yang belum dibaca, mulai panik tapi mencoba tenang, sow slow. Refresh otak bentar biar agak tenang, mulai buka fb, twitter, dan blog lewat hp. Baru masuk fb beberapa detik dan membaca status Gotta "Apa yang sudah kamu pelajarI? Durong" menjadi sedikit lega, setidaknya 'ono koncone le ra sinau' hahaha...

Senin, 04 April 2011

Postingan geje

Huahh akhirnya si laptop sembuh. Mulai sekarang makenya hati-hati, gak akan di ajak begadang lagi ato malah pernah si laptop begadang sendirian alias aku tinggal molor hehe.

Seminggu tanpa laptop dan koneksi internet berasa orang primitif, bikin mati gaya cuy hahaha. Ketinggalan berita darimana-mana. Tapi hikmahnya tetep ada donk, belajar jadi tambah fokus, lebih termenejemen waktuku, lebih terarah hidupku, dan lebih bermakna waktu yang kulalui tiap detiknya, ceileee...

Pelatihan & Kompetisi Blog (Cerita di balik Layar)

Sabtu, 26 Maret 2011 Bidang Jurnalistik mengadakan acara pelatihan dan kompetisi blog untuk anak-anak prodi IPA. Acara yang diikuti 18 orang peserta ini dimulai registrasi pesertanya sekitar pukul 8.00WIB.

ayo mbak neni, dilayani dengan baik pesertanya hehe..


Acara dibuka oleh MC Siti Sulastri. Acara jadi heboh dan rame gara-gara MC nya bukan karna pesertanya. Dengan gaya kocak dan logat ngapaknya yang khas, Siti berhasil membuat acara pagi itu lebih 'hidup'.