Teringat obrolan teman-teman Jurnalistik sore tadi ketika rapat di Foodcourt UNY tentang CINTA. Iya biarkan aku menjadi alay malam ini, ngomongin tentang C.I.N.T.A seperti apa kata Bagindas.
Cerita berawal ketika Siti, Laskar Jurnalistik junior menceritakan tentang seseorang yang dia kagumi selama ini, sebut saja A. Namun, malang nasib si Siti Karena si A ternyata menyukai seseorang yang sepertinya (tebakan ku) teman sekelas Siti, berpostur tinggi dan putih. Dia juga bercerita betapa remuk redam hatinya ketika menemui mereka berjalan berdua di suatu malam. Terlebih lagi si A sepertinya memberi harapan kepada Siti (menurut Siti lo…). Aku gak tau apa itu harapan atau Sitinya yang ke-GR-an. Ya begitulah wanita, terlalu tinggi menerjemahkan kode-kode dari lelaki.
Aku, yang kata teman-temanku adalah pakarnya cinta karena katanya memiliki banyak pengalaman (sial...maksud e opo jal?), memberikan solusi yang menurut mereka solusi terbodoh dalam dunia percintaan. “Bilang aja sama tuh cowok kalo kamu ada rasa, gak usah mengharapkan jawaban diterima atau ditolak, yang penting udah ngomong, udah plong” kataku. Mak e dan yang lain tidak setuju dengan pendapatku, “Hweee edan wae. Gengsi lah sebagai cewek masa ngomong cinta.” Siti, tersangka dalam kasus ini (percintaan) memberikan jawaban yang membuat semuanya tertawa, “Mbak, aku gak bilang ke dia aja, dia udah tau kalo aku suka sama dia.” “Lha, kowe mah ra tau ngomong Sit, tapi ngembor-ngemborke, teriak-teriak, jelas aja dia tahu...hahaha....” Foodcourt yang sore itu mulai sepi menjadi ramai dengan suara tertawaan anak-anak Jurnalistik.
Siti mungkin bukan orang pertama yang ku temui, ABG labil yang menyukai seorang lelaki secara diam-diam. Sebut saja Nita yang akrab disebut Mak e, kepala bidang (kabid) Jurnalistik HIMA IPA 2011. Hampir semua teman-teman dekatnya tahu jika Mak e menyukai **** (sebut saja Udin Sedunia).
Menurut seorang teman (entah lupa siapa yang bilang), Mak e mulai menyukai si Udin ketika Praktikum Biologi Dasar II yang jadwalnya dicampur dengan kelas lain. Semenjak itu aku banyak menemukan tulisan-tulisan tidak jelas Mak e tentang Udin. Seperti kata Raditya Dika, ”Orang yang jatuh cinta diam-diam akan memenuhi catatannya dengan kata hati yang tak tersampaikan”, nah inilah yang terjadi pada Mak e.
Berbeda lagi dengan sahabat kecilku, Hamik yang kemarin siang tiba-tiba mengirimkan sms berisi ”Kalo aku mutung, Kamu mutung, putus lah kita....” Sempat kaget ketika membaca sms ini dan muncullah beribu-ribu kata tanya di otakku ”Kapan aku jadian sama Hamik??? Kok dia bilang putus-putus segala?”
Setelah ditelusur, ternyata itu adalah sms dari si HV, cowok yang disukainya. Berawal dari belajar bersama, lama-kelamaan Hamik memendam rasa kepada HV, sesuai dengan pepatah Jawa ”Witing Tresno Jalaran Soko Kulino” atau bisa juga ”Witing Tresno Jalaran Ra Ono Sek Liyo” huehehehe....
Kembali ke anak-anak Jurnalistik.
Neni, si pendiam ini, katanya sudah mempunyai seseorang yang sudah menunggunya hingga lulus kuliah nanti. Ciee.. so sweet banget lah...
Sementara Fina yang sekarang ini sedang menjalin hubungan dengan cinta pertamanya (dan terakhirnya...amin) memberikan sebuah statement yang cukup mencengangkan dunia infotainment (halah.....), ”Kalo belum pernah pacaran mending jangan pacaran. Ojo koyo aku hahahaha....”
Gota yang datang paling akhir di rapat kali ini dikarenakan harus Dinas dulu di daerah Bantul (baca: ngapel) adalah satu-satunya cowok (semoga cowok tulen...) yang terlibat obrolan sore itu. Dia menceritakan hubungannya dengan Dita yang sudah berjalan cukup lama, berharap itu akan bertahan selamanya (amin..). Jika begitu bagaimana dengan pacarmu yang lain? Si Hasan pacar sore mu? dan Andi pacar malam mu????hahaha......
Ching (pak ketua Hasan Ashari) yang telah lama memendam rasa kepada seorang gadis cantik sebut saja R ahahaha. Yang katanya sering ’nyesek’ ketika mengetahui si R telah menjadi milik orang lain. Sabar Ching, semua indah pada waktunya kok....
Bunda (Din) yang kini juga tengah jatuh cinta, entah dengan siapa (hehe.. ;p) pastinya sedang merasakan indahnya dunia ketika bersama ’dia’. Yang katanya berawal dari sebuah titik dan berharap menjadi sebuah garis lurus nantinya, amin Bun. Biarlah cintamu menjadi misteri, karena esok adalah misteri (hadeh ra nyambung).
Langgeng buat hubungan kalian teman-teman dan jangan pernah kapok membuat ku ’iri’.
Biarlah aku menjadi ’single’ saja, karena kata pak ketua Hasan Ashari ”Jomblo itu nasib, tapi single itu pinsip” hehehe...
12.07.2011
21:39
huehue... ngakak aku moco iki meneh... ra nyongko dilit mengkas pensiun seko jurnalis
BalasHapusHiks, hiks, padahal lg setahun ngrasake ng jurnalistik T.T
BalasHapus